Ibu yang bahagia

Suami memberikan cinta kasihnya yang baik dan terus menerus kepada istri akan terbentuk keluarga yang utuh dan bahagia. Awal berumah tangga yang diniatkan karena Ibadah akan terwujud keluarga yang sehat sakinah mawadah warahmah.
Tujuan penikahan diantaranya adalah mendapatkan keturunan, peran menjadi seorang bapak dan ibu harus diketahui dan pahami. Dari seorang istri, menjadi Ibu bagi anak-anak yang dilahirkannya.
Sepenting itukah Ibu? Setelah dinyatakan hamil dari 0 semester hingga lahir ini adalah awal peran Ibu dimulai. Karena Ibu akan menghasilkan generasi yang berharga. Ibu akan disibukkan dengan mengelola rumah tangga, keuangan, koki, perawatan dan sanggup dan berusaha mengelola emosi dengan baik sehingga dapat membersamai tumbuh kembang anak dengan optimal.
Energi-energi positif dari ibu akan tersalurkan ke anak kita. Selain itu anak adalah peniru ulung, bagaimana yang dia lihat tentunya dapat mereka aplikasikan ke perilaku mereka. Sehingga apabila seorang ibu dapat mengelola emosinya nantinya anak juga dapat menjadi pribadi yang bisa mengatur emosi serta perilakunya. Menurut psikolog, mengungkapkan bahwa anak yang bahagia sejak kecil memiliki peluang besar untuk menjadi individu yang memiliki emosi positif.
Hal tersebut dibutuhkan Ibu yang selalu bahagia, karena ibu yang bahagia dapat menciptakan suasana keluarga yang harmonis. Keluarga yang harmonis juga merupakan salah satu pengaruh dalam tumbuh kembang anak. Apabila anak mendapatkan perilaku yang kurang sesuai seperti kekerasan atau melihat pertengakaran dapat berpengaruh kepada emosional dan mental anak. Apalagi anak balita yang memasuki usia “golden age” dimana sangat cepat menangkap dan mengingat tentunya akan mempengaruhi perkembangannya kelak.
Menjadi ibu yang bahagia, bisa dilakukan dengan berbagai cara berikut:
1. Memiliki Support System
Peran keluarga sangatlah penting bagi ibu yang bahagia. Seorang ibu adalah manusia biasa, yang mana terkadang juga bisa merasa lelah, merasa up and down sehingga saat seorang ibu merasa sedang tidak dalam posisi yang baik, disitulah peran keluarga. Memberi semangat, kasih dan mendukung agar seorang ibu tetap dapat berperilaku baik dan berpikir jernih.
2. Berlatih Mengelola Stres
Hal ini dapat dilakukan dengan menghindari pikiran-pikiran yang negatif dan tidak berpikir berlebihan pada sesuatu hal diluar kendali kita. Selain itu menjalin interaksi sosial dengan lingkungan sekitar juga dapat membantu kita dalam mengelola stres.
3. Menjaga Pola Hidup Sehat
Saat kita sedang sehat, tentunya apa yang kita kerjakan dapat mudah dijalankan. Sebaliknya, jika seorang ibu sakit pasti akan sulit untuk dapat mengelola emosi karena keadaan tubuh kita yang sedang tidak bisa dioptimalkan. Oleh karena itu jaga pola makan, istirahat yang cukup dan rajin berolahraga salah satu kunci hidup sehat.
4. Beri Waktu untuk Melakukan Kegiatan yang disukai atau “Me Time”
Hal ini sangatlah penting untuk menyegarkan Kembali pikiran kita. Tidak perlu lama atau seberapa sering, namun yang terpenting cukup untuk kita. Bisa dilakukan dengan menonton film saat anak sudah tidur, berwisata, shopping atau sekedar membaca buku.

Seorang anak yang tumbuh dan berkembang dengan ibu yang bahagia, pada akhirnya akan menciptakan anak yang berperilaku baik, dapat mengontrol emosi dan tentu menjadi pribadi yang baik hingga dewasa kelak. Monggo para ibu hebat, ciptakan rasa bahagia dalam diri kita. Untuk para ibu di dunia, anda adalah pahlawan tanpa pamrih.