Salah satu dari labilitas seseorang adalah sering lalai, dan hal tersebut paling dibenci bukan hanya Allah SWT tetap lingkungan sekitar, rekan kerja, orang tua, saudara, dan masyarakat hingga hukuman menanti jika merugikan. Lalai memang manusiawi tapi bila dilakukan berkali – kali hingga merugikan berbagai pihak maka itu sudah diluar batas. Inilah lalai yang di larang yaitu lalai berulang kali dan disengaja.
Dalam surat Al Ma’un Allah SWT mengecam orang-orang yang lalai, “Sungguh kecelakaan bagi orang-orang yang shalat. Yakni, mereka yang melalaikannya.”(QS Al-Ma’un: 4-5)
Ada beberapa alasan yang sengaja atau tidak yang menyebabkan manusia itu lalai, diantaranya adalah :
- Menganggap bahwa kelalaian yang dilakukan tidaklah menguntungkan atau tidak bermanfaat atau tidak berguna dan anggapan tersebut adalah keliru bila berkaitan dengan kebaikan bila yang diajarkan adalah Agama.
- Berpikir setengah hati, karena memandang bahwa apa yang dilakukannya adalah saat ini. Itupun untuk keuntungan dirinya tanpa memikirkan hari esok.
Banyak anggapan bahwa lalai merupakan sesuatu yang merugi, karena tidak mendapatkan apa-apa selain kelalaian itu. Dan ayat diatas menegaskan kepada setiap orang untuk tidak lalai karena akibat lalai yang tidak membawa manfaat.
Dalam surat Al- A’raf sifat orang lalai di tegaskan Allah SWT yaitu:
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari Jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami dan mereka mempunya mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat, dan mereka mempunyai telinga tidak dipergunakan untuk mendengar. Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” Al A’raf ayat 179
Hal inilah yang dasar agar terhindar dari sikap lalai, yaitu dengan cara menjaga hati yang selamat atau qalbu salim. Yang akan menjaga selalu condong pada kebenaran dengan hanya mengikuti ajaran aturan Islam berdasar Al-Qur’an dan hadis. Karena hati salim akan selalu sehat yang dimiliki orang yang beriman. Mari introspeksi, semoga hati kita terjaga dari sikap lalai. Rhn